Tuesday, March 17, 2015

Hak adalah sesuatu yang mutlak menjadi milik kita dan penggunaannya tergantung kepada kita sendiri

Kewajiban adalah sesuatu yg dilakukan dengan tanggung jawab.

 
Sulitnya menempuh pendidikan di Indonesia tidak hanya disebabkan oleh kemiskinan. Beberapa anak yang bisa bersekolah masih harus berjuang karena fasilitas transportasi dan jalan yang tidak bersahabat. Hal ini membuat sebuah situs mancanegara menyajikan realita yang membuat hati kita miris.

Mereka menuliskan bahwa anak-anak di Indonesia harus mempertaruhkan hidup demi bisa menempuh pendidikan di sekolah. Sebuah fakta yang sangat menyedihkan, karena disaat pemerintah gencar menata program pendidikan, masih banyak anak yang kesulitan untuk pergi ke sekolah.

Jalan biasa yang harus ditempuh warga hampir 5 km, sehingga jembatan ini menjadi akses yang lebih cepat. Walau tentu saja.. membahayakan bagi nyawa. Meskipun tahu bahwa jembatan ini berbahaya, anak-anak sekolah lebih suka menggunakannya sebagai pemotong jalan. Akses jadi lebih cepat dibandingkan berjalan sejauh 5 km untuk mencapai sekolah.

Tidak hanya untuk anak sekolah, jembatan ini menjadi akses orang dewasa untuk mengangkut makanan, hasil sawah, pertanian dan sebagainya antar dua desa. Sebagai pulau terpadat di dunia dengan 137 jiwa, akses transportasi di pulau Jawa masih sangat kurang.

Jembatan yang Anda lihat ini menghubungkan desa Suro dan desa Plempungan di pulau Jawa. Jembatan ini sebenarnya dibangun bukan untuk transportasi manusia, tetapi untuk saluran air yang ada di bawahnya. Karena jauhnya jarak jika berjalan melalui jalan biasa. Masyarakat sekitar meletakkan sebuah papan kecil di tengah sebagai sarana transportasi yang sebenarnya membahayakan nyawa.

Kesimpulan yang saya dapat adalah Sulit nya pendidikan di indonesia di karenakan fasilitas transpotasi dan jalan yang tidak memadai. Mengakibatkan antara hubungan dua desa yaitu Desa Suro dan Desa Plempungan menjadi terganggu.

Sumber : http://www.vemale.com/inspiring/lentera/18299-demi-sekolah-kami-rela-mempertaruhkan-nyawa-3.html



0 comments:

Post a Comment